UcaP salam dahuLu

Sabtu, 27 Desember 2008

ReproduksiX Inver/Avertebrata

Perkembangbiakan hewan Invertebrata dibagi menjadi dua, yaitu Generatif (kawin) dan Vegetatif (tak kawin).

Perkembangbiakan secara generatif adalah perkembangbiakan dengan cirri penyatuan gamet, yaitu sperma dan ovum atau yang dikenal dengan sebutan pembuahan (fertilisasi).

  • Fertilisasi adalah pembuahan, bersatunya ovum dan sperma.Fertilisasi internal, pembuahan yang terjadi di dalam tubuh hewan tersebut.
Contoh : Cacing pita.

Cacing Pita


Cestoda juga disebut sebagai cacing pita karena bentuknya pipih panjang seperti pita.Tubuh Cestoda dilapisi kutikula dan terdiri dari bagian anterior yang disebut skoleks, leher (strobilus), dan rangkaian proglotid.Pada skoleks terdapat alat pengisap.Skoleks pada jenis Cestoda tertentu selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum) yang berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.Proglotid yang dibuahi terdapat di bagian posterior tubuh cacing.Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.

  • Fertilisasi eksternal, pembuahan yang terjadi di luar tubuh hewan tersebut.
Contoh : Bintang Ular.


Bintang Ular 

Jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersillia, disebut pluteus. Pleteus kemudian mengalami metamorfosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular.

  • Konjugasi adalah perkembangbiakan secara seksual yaitu penyatuan dua gamet yang secara morfologis tidak diketahui betina dan jantannya
Contoh : Paracemium.

Milford Sound in New Zealand


Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.

Perkembangan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang dilakukan tanpa adanya peleburan ovum dan sperma.

Perkembangbiakan secara vegetaif dibedakan menjadi 5, yaitu :
  • • Membelah diri.
Membelah sel menjadi sel-sel yang lebih kecil hingga tembentuk individu baru.
Contoh : Amoeba (Protozoa).

Amoeba


Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.

  • • Fragmentasi.
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Contoh : Cacing Planaria (Platyhelminthes).

Cacing Planaria


Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria

  • • Pembentukan tunas.
Dilakukan oleh Organisme tertentu yang dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru.
Contoh : Hydra (Coelenterata).

Hydra


Hydra membentuk tunas melalui pucuk-pucuk yang dibentuk pada induknya. Mereka mirip dan hydra kecil. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya.

• Sporulasi.
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora.
Contoh : Plasmodium.

Plasmodium


Plasmodium dewasa membentuk spora, Pembelahan dilakukan dengan metode pembelahan berganda. Pada setiap siklus terjadi pembelahan sel berulang kali sehingga terbentuk banyak inti. Proses ini terjadi di dalam tubuh manusia.

  • • Partenogenesis.
Partenogenesis merupakan pembentukan individu baru dengan cara hewan betina mengeluarkan telur yang akan berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi.
Contoh : Aphid (Kutu Daun)

Kutu Daun


Perubahan alam menentukan pola reproduksi mereka, yang tentu saja diatur pula oleh insting sang Induk. Ketika alam berubah ke kondisi yang bagus, aphids akan mengeluarkan telurTelur relatif bisa bertahan hingga bermusim-musim dari serangan panas, dingin atau ketiadaan makanan. Tanpa dibuahi, telur tersebut akan berkembang menjadi aphid baru.

Sumber = organisasi.org
                  gurungeblog.worpress.com, dll

Jumat, 26 Desember 2008

Membahas Invertebrata

Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah untuk menyebut hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Sebenarnya Hewan Invertebrata dibagi menjadi lebih dari 30 fhylum. Berhubung terlalu banyak, saya memutuskan bahwa di blog ini hanya akan mencantumkan 9, di antaranya :

Clasification Invertebrate!


• Protozoa (hewan bersel satu).
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof.
Cara Reproduksi :
Generatif : Konjugasi
Vegetatif : Membelah diri
Contoh : Amoeba, Paramecium, Euglena.

• Pofifera (hewan berpori)
Sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Cara Reproduksi :
Generatif : Peleburan sperma dan ovum di luar tubuh
Vegetatif : Pembentukan Tunas.
Contoh : Spons, bunga karang.

• Coelenterata (Hewan rongga usus).
Coelenterata adalah hewan berongga bersel banyak yang memiliki tentakel.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi
Vegetatif : Pembentukan tunas.
Contoh : Enemon Laut, Bahar, Karang batu.

• Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi
Vegetatif : Partenogenesis.
Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking.

Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi ovum dan sperma di dalam tubuh.
Vegetatif : Fragmentasi
Contoh : cacing pita, cacing planaria, cacing hati.

Nemathelminthes (cacing gilik)
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig. Hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Cara Reproduksi :
Generatif : Pembentukan gamet.
Vegetatif : Fragmentasi.
Contoh : cacing askaris, cacing akarm, cacing tambang, cacing filaria.

Anelida (cacing beruas-ruas).
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Cara Reproduksi :
Generatif : Pembentukan gamet.
Vegetatif : Fragmentasi.
Contoh : cacing tanah, cacing pasir, lintah.

Echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi secara eksternal.
Vegetatif : Fragmentasi.
Contoh : bintang laut, landak laut, bulu babi.

• Mollusca (hewan lunak).
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi
Contoh : Gurita, cumi-cumi, kerang.


- Sumber = Organisasi.org.
                     Gurungeblog.wordpress.com, dll

Kamis, 04 Desember 2008

Grey Chicken


Sebagian orang mungkin sudah tahu istilah “GREY CHICKEN” yang digunakan untuk menyebut para pelajar putrid di kawasan Surabaya Timur yang merangkap sebagai PSK. Para “GREY CHICKEN” ini ada yang berpakaian mencolok, ada pula yang menyembunyikan identitasnya. Para siswi yang kebanyakan murid SMU ini menjadi GREY CHICKEN hanya untuk mencari uang saja. Mereka menargetkan untuk mendapatkan sesuatu dalam jangka waktu tertentu. Para orang tua, dan guru pun tidak mengetahui hal ini sehingga menyusahkan polisi untuk menangkap jaringan ini.
Untuk menentukan tarif si GREY CHICKEN didasarkan pada kecerdasan dan kecantikannya. Dengan begitu, ada tiga macam tingkatan GREY CHICKEN. Grade A, tingkatan paling atas, dengan tarif 1,5 – 2 juta, dikategorikan pada siswi yang cantik dan bersekolah di sekolah favorit. Grade B, tingkatan sedang, dengan tarif 750 ribu – 1,5 juta, untuk kategori siswi cantik dan bersekolah di sekolah pinggiran. Grade C, tingkatan bawah, tarif 500 – 750 ribu untuk kategori siswi fisik biasa dan sekolah di sekolah pinggiran .
Ternyata, setelah diselidiki, mereka yang melakukan hal tersebut masih dalam kalangan berada. Mungkin saja ya, mereka kaya harta tapi miskin perhatian dari orang tua. Sehingga tidak ada yang mengarahkan mereka dalam pergaulan.
Oleh karena itu, sebaiknya para orang tua memberi perhatian untuk para anaknya, khususnya putri. Sebagian besar para GREY CHICKEN ini adalah anak yang kesepian karena sering ditinggal oleh orang tuanya. Sehingga, pergaulan mereka menjadi kurang terkontrol. Kami pun bingung, mengapa mereka melakukan hal seburuk dan berdosa itu. Padahal, mereka memiliki harta yang cukup. Apa yang sebenarnya dicari oleh mereka? Apa mungkin mereka merasa disayang oleh para om-om itu? Atau hanya ingin mencapai hedonisme semata? Tetapi, itu hanya pikiran kami, entah benar atau tidak, Wallahua’lam................. .


Badai (The Storm) - Raden Saleh 1851




OBYEK

Dua buah kapal tersapu ombak berwarna kuning kehitaman
Satu kapal masih berdiri tegak di sebelah kiri
Satu kapal lagi sudah terguling di sebelah kanan
Ombak besar
Awan dengan warna gelap (hitam)
Pojok kiri atas terdapat langit berwarna biru
Tebing berwarna kuning kehitaman di sebelah kanan, belakang kapal.


APRESIASI

Dipandang dari segi Agama

Dapat dilihat pada lukisan tersebut digambarkan suasana mencekam yang diwarnai dengan awan yang gelap. Dua buah kapal yang terhantam ombak berusaha begitu keras agar selamat. Tampak ada seberkas cahaya di antara gelapnya awan. Agama mengajarkan kita agar tak akan mudah putus asa dalam menghadapi suatu masalah. Walaupun dalam keadaan segenting apa pun, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan pemecahan pada masalah setiap manusia karena Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan seseorang. seperti adanya seberkas cahaya dalam lukisan tersebut yang menunjukan adanya harapan.

Dipandang dari segi Psikologis

Adanya cahaya yang gelap dan terang menggambarkan bahwa hidup seseorang terkadang ada susah dan ada senangnya. Di kala susah, suatu masalah tersebut pasti mengandung hikmah yang tersembunyi. Pada lukisan badai itu, digambarkan banyak awan bewarna gelap, tapi ada sedikit cahaya di antara gelap tersebut.
Dua buah kapal tersapu ombak dapat dikatakan mengungkapkan gejolak hati yang terombang ambing, jiwa seseorang yang sedang bimbang. Ada kapal yang masih tegak berdiri (kiri), dan ada yang sudah terguling (kanan) melambangkan kebimbangan seseorang yang akan memilih sesuatu. Misal antara mati dan hidup.

Laut ketika tenang terlihat damai, bewarna biru. Begitu indahnya. Namun ketika laut tersebut terkena badai, laut terlihat kejam dengan ombaknya yang dapat menyapu setiap kapal yang melewatinya. Hal ini mencerminkan salah satu sifat manusia. Kadang kala manusia yang kelihatannya dari luar diam, kalem, belum tentu sifat aslinya seperti demikian. Bisa saja, ketika dia marah, dia bisa mengeluarkan kata-kata yang tajam.

Dua kapal yang tetap berlayar meskipun cuaca buruk dan tertimpa badai dapat berarti sebuah motivasi agar tetap memperjuangkan cita-cita walaupun banyak rintangan menghadang. Kapal-kapal tersebut berusaha sekuat tenaga untuk sampai di tempat tujuan tanpa kehilangan satu penumpang. Dalam perjalanan kita mencapai cita-cita atau keinginan yang belum tercapai janganlah menghalalkan segala cara hingga merugikan orang lain. Tetap berjuang untuk mendapatkannya namun tetap dengan cara yang sportif (positif). Sesuatu yang didapatkan dengan perjuangan akan lebih membanggakan daripada dengan cara yang tak layak.

Ada Manusia yang memiliki sifat suka berbohong. Kebohongan pertama akan membuat kebohongan kedua, ketiga dan seterusnya. Serapi apapun dan sehebat apapun dalam menutupi kebohongannya itu, cepat atau lambat pasti akan terbongkar juga. Hal ini sudah merupakan hukum alam. Peristiwa tersebut digambarkan dalam lukisan, yaitu dominannya awan dengan warna gelap dan sediktnya awan dengan warna cerah. Meskipun begitu banyak awan gelap pada saat terjadi badai, akhirnya ada awan cerah yang datang walaupun sedikit demi sedikit.

Dipandang dari segi Sosial

Hitam berarti gelap, suram. Sedangkan putih dapat berarti suci, bersih. Dalam lukisan tersebut terdapat banyak kumpulan awan yang bewarna hitam dan sedikit kumpulan awan yang putih. Karena lebih banyak kumpulan awan yang bewarna hitam, maka dapat disimpulkan suasana dalam lukisan tersebut adalah suasana yang mencekam, suram, dan penuh kegelapan walaupun pada lukisan itu ada awan dengan warna putih. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia tidak dapat hidup sendiri. Pasti membutuhkan bantuan orang lain. Pekerjaan atau sesuatu yang dilakukan bersama akan lebih sempurna dan cepat selesai dibandingkan dengan hasil kerja perorangan atau individu.